Sabtu, 20 Agustus 2022

 

Workshop Membangun Jiwa Literasi Melalui Jurnalistik

Dalam upaya menguatkan literasi para guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di lingkukan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Sampurnan, Bungah, Gresik, sekitar 150 tenaga pengajar MTs I, MTs II dan SMP Assa’adah, mengikuti workshop “Membangun Jiwa Literasi Melalui Jurnalistik”, Sabtu (20/8/2022) sore di Aula YPPQ.

Ketua YPPQ, KH. Nawawi Sholeh, mengatakan zaman sekarang semua guru dituntut mengikuti arah perkembangan teknologi. Dengan workshop jurnalistik ini diharapkan mampu mengubah cara berfikir para guru.

Dengan pemberlakuan Kurikulum Merdeka, tegas KH. Nawawi Sholeh, literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bahasa dalam jurnalistik lebih muda difahami, simpel, tidak bertele-tele dan gampang dimengeri, untuk itu guru harus belajar menulis dan mengerti jurnalistik walaupun hanya dasar-dasarnya,” ujarnya saat membuka Workshop Jurnalistik.

Kepala Madrasah MTs. Assa’adah I, Choirul Anam, S Pd. mengatakan selain meningkatkan kualitas para guru, workshop tersebut sangat penting dilakukan terutama karena pemberlakuan Kurikulum Merdeka.

“Saya berharap dengan adanya workshop tersebut bisa menjadi wawasan bagi semua guru di sini. Apalagi dengan adanya pemberlakukan Kurikulum Merdeka, semua guru dituntut bisa menulis atau membikin laporan,” katanya.

Sementara itu Kepala MTs. Assaadah II, Senadi Arif, S Ag. mengharapkan dengan adanya workshop jurnalistik maka para guru akan mendapat ilmu baru terutama dalam hal kepenulisan.

Begitu juga Kepala SMP. Assaadah, Drs. Nur Hamid, berharap pelatihan jurnalistik itu dapat membantu semua guru di lingkungan YPP Qomaruddin agar senang menulis.

“Ilmu ini sangat bermanfaat sekali, saya berharap bisa menjadi pemucu semangat para guru untuk menulis dan mengisi web di sekolah masing-masing,” kata Nur Hamid.

Acara workshop terasa gayeng saat moderator, Choirul Anam, membuka sesi tanya jawab.

Salah satu guru MTs. Assaadah II, Nur Faizah, menanyakan bagaimana cara menulis yang baik, tidak sering mengulang kata-kata?

“Dalam penulisan berita sebaiknya disusun dalam paragraf-paragraf pendek, berisi 3 hingga 5 kalimat. Dalam penulisan berita usahakan tidak banyak menggunakan kata penghubung. Penulisan berita jangan sering mengulang-ulang kata atau kalimat,” tegas pemateri workshop jurnalistik, Ahmad Zubairi.

Pertanyaan lain dilontarkan guru SMP Assaadah, Ismatul Faizah. Dia bertanya tentang keuntungan bagi guru belajar menulis?

Seringkali orang salah mengira, bahwa belajar jurnalistik hanya soal membuat berita. Padahal ada banyak manfaat didapatkan dengan belajar jurnalistik. Bahkan jurnalistik bisa menjadi metode melatih logika dan karakter.

Pertama, ketika seseorang menulis berita, ia dituntut untuk memberikan informasi lengkap mengenai unsur-unsur berita. Ada satu saja unsur berita kurang, itu berarti informasi yang diberikan belum menyeluruh.

Kedua, berpikir kreatif. Seringkali dalam satu peristiwa ada banyak media atau wartawan yang meliput. Agar berita yang diterbitkan tidak terkesan sama dengan media lain, seorang jurnalis perlu berpikir kreatif. Mencari sudut pandang (angle) tertentu atau berbeda.

“Keunggulan orang bisa menulis, dia berpikirnya lebih kritis-sintetis. Penulis atau jurnalis tidak mudah percaya begitu saja ucapan narasumber. Perlu melakukan validasi informasi, baik dengan cross-check pada narasumber lain, observasi, maupun dengan melakukan studi literatur,” papar Zubairi.

Apa penulisan di media massa masih memberlakukan kata “off the record”? Tanya salah satu guru SMP Assaadah, Lilik Mughiroh.

Dalam ilmu jurnalistik memang dikenal dengan istilah “off the record”. Tentu masih berlaku sampai sekarang. Dasar jurnalistik dalam hal attitute (sikap) secara normatif diatur dalam UU No. 40/1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Media Siber, Wartawan dan Media Online, serta etika jurnalistik secara umum sebagaimana tercantum di elemen jurnalisme.

“Wartawan profesional, wajib mentaati kode etik. Kalau menulisnya asal-asalan, medianya tidak dipercaya masyarakat, karena kurang kredibel. Sekarang banyak dilanggar media-media online yang kurang faham tetang ilmu jurnalistik,” pungkasnya.







Membanggakan, 2 Siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah Berhasil Meraih Juara Nasional

 2 siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah berhasil meraih Juara Nasional dalam gelaran lomba-lomba yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga Gresik (Disparekrafbudpora Gresik) di Museum Sunan Giri pada tangal 16-17 Juli  2022.

Siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah Bungah, Marwah Naradina Dewi berhasil menyabet Juara II setelah berhasil lolos 10 peserta terbaik menyisihkan ratusan peserta lainnya dalam lomba cipta dan baca puisi tingkat Nasional.

Marwah Naradina Dewi dan ratusan peserta lomba saling bergantian unjuk gigi dihadapan juri membacakan puisi bertemakan “Kota Bandar Grisse” yang mereka ciptakan sendiri.

Dewan juri dalam lomba tersebut adalah Sri Wahyuningsih, Muhammad Dzunnurain, dan Ibu Dewi Musdalifah.

Lomba tersebut diadakan oleh Disparekrafbudpora Gresik dalam rangka memperingati Hari Purbakala Ke-109 tahun 2022 dan sebagai upaya memperkenalkan Museum Sunan Giri kepada masyarakat dan pelajar.

Selain mengadakan lomba cipta dan baca puisi, dalam momentum itu, Disparekrafbudpora Gresik juga menggelar lomba menulis cerita pendek (cerpen).

Siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah, Fathiyah Firdasari berhasil menyabet juara III nasional lomba menulis cerpen. Fathiyah berhasil lolos setelah masuk dalam 10 terbaik dari ratusan peserta lain.

Dua siswi tersebut mendapatkan suvenir dan uang pembinaan.

Kepala Sekolah SMP BP Ma’arif NU Assa’adah, Nur Hamid merasa bangga dengan prestasi yang diraih oleh 2 Marwah Naradina Dewi dan Fathiyah Firdasari.

“Kami sangat bangga. Sangat menggembirakan. Di awal tahun ajaran baru ini, dalam gelaran lomba kemarin yang diadakan di Gresik, sebagai upaya untuk melestarikan budaya sekaligus memperkenalkan Museum Sunan Giri, dengan persaingan yang ketat, siswi kami mendapat prestasi juara nasional. Mereka sangat antusias untuk ikut,” kata Nur Hamid saat dihubungi tim Qomaruddin Media pada Senin (01/08/2022).

Nur Hamid juga mengatakan akan terus mendukung siswa-siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah untuk terus mengembangkan bakat dan minatnya dalam berbagai bidang.

“Harapan kami ke depan, supaya muncul juara-juara baru di bidang lainnya. Karena kami kami juga akan terus mendukung siswa-siswi kami untuk mengembangkan bakat-minatnya, baik di tingkat daerah, provinsi maupun di tingkat nasional,” harap Nur Hamid.

Untuk diketahui, Museum Sunan Giri terletak di komplek wisata religi makam Sunan Giri dan menjadi salah satu gaya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun luar negeri.

Nama museum Giri sendiri diberikan untuk mengenang salah satu tokoh Walisongo penyebar Islam di wilayah Gresik dan sekitarnya yakni Sunan Giri yang mampu menjadikan Gresik menjadi sebuah kerajaan Islam Giri Kedaton juga kota bandar dagang dan pusat budaya pesisir hingga kini.

Bambang Suprapto salah satu staff museum Giri mengatakan Museum Giri diresmikan pada 2003 sebagai tempat beberapa peninggalan sejarah dari Sunan Giri saat menyebarkan Islam di Gresik dan sekitarnya.

Tak hanya itu, museum ini juga sekaligus sebagai pengetahuan bagi masyarakat tentang sejarah Islam di kota Gresik.

Kontributor: Emma / Editor: Ipunk.

Jumat, 19 Agustus 2022


Semarak Muharram dan HUT ke-77 RI, SMP Assa’adah Gelar Acara SPADAH FASHION SHOW 2022

        Pertama kalinya, dalam semarak Muharram dan HUT ke-77 Republik Indonesia, pada Kamis (18/08/2022) SMP Assa’adah menyuguhkan SPADAH FASHION SHOW 2022 sebagai ajang untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, mendorong kreativitas, dan menguatkan kekompakan kelas.

Waka Kesiswaan, Ali Siswanto selaku pelopor acara mengatakan SPADAH FASHION SHOW 2022 dikonsep meriah dan menarik banyak perhatian, termasuk menggelar karpet merah sepanjang 20 meter di halaman SMP Assa’adah sebagai catwalk peserta fashion show.

Para guru, karyawan, dan siswa-siswi SMP Assa’adah duduk berjajar di samping kanan-kiri model catwalk dan memberi dukungan untuk kelas dan modelnya masing-masing.

Juri SPADAH FASHION SHOW 2022 adalah guru yang berkompeten di bidangnya, yaitu Hj. Siti Zainab dan Suci Dwi Lestari.

“Walaupun masih perdana, acara ini sangat bagus, awalnya ketika gladi bersih, anak-anak masih malu-malu, tapi ketika penilaian, justru mereka sudah bagus dan luwes,” ujar juri acara, Suci Dwi Lestari.

Peserta SPADAH FASHION SHOW 2022 berasal dari perwakilan seluruh kelas. Mereka menyuguhkan beragam kreativitas dan keunikan fesyen; ada yang memakai kostum daerah, tema muslim, tema gaul, dan lain-lain lantaran masing-masing kelas diberikan kebebasan untuk berkreativitas.

Beberapa tema yang ditampilkan dalam acara SPADAH FASHON SHOW 2022 adalah: Hijrah Menuju Kemandirian; Dengan Semangat Berjuang ‘45 Mari Berhijrah Menuju yang Lebih Baik; Generasi Milenial Quran yang Creative, Cool, Calm, Confident; Dengan Peringatan 1 Muharram, Kita Rubah Diri Kita untuk Menggapai Cita-Cita; Hijrah Menuju Pribadi Merdeka dan Cinta Tanah Air dalam Imanku; Ini Hijrah Kita; Merdeka dari Covid yang Lama Mewabah; Kokohkan Hati dengan Iman Taklukkan Dunia dengan Quran; Islamic Wonderland; Masa Depan adalah Milik Mereka yang Percaya pada Keindahan Mimpi; dan Ada Lelah yang Sengaja Ditahan, karena Ada Harapan yang Harus Diwujudkan.

Menurut panitia, kriteria penilaian dalam SPADAH FASHON SHOW 2022 meliputi penilaian kreativitas, kesesuaian tema, ekspresi, dan keluwesan gaya.

“Acara ini digelar supaya kami bisa memberikan suguhan yang menarik untuk anak-anak setelah acara kirab yayasan. Selain itu, kami juga bisa menemukan siswa berbakat di bidang fashion,” ucap Nur Hamid, selaku kepala sekolah.

Selepas acara lomba SPADAH FASHON SHOW 2022, kegiatan pembagian doorprize  dilaksanakan sambil menunggu pengumuman juara oleh dewan juri.

Peraih juara 1 SPADAH FASHON SHOW 2022 adalah perwakilan kelas IXC, juara 2 dari kelas IXB, dan juara 3 diraih oleh kelas VIIIC.

“Kami senang sekali, acara ini bisa membuat kami jadi lebih kompak dengan teman-teman sekelas karena sangat berkesan banget,” ujar Aisyah Wijayaningrum, siswa peraih juara 1.

Walaupun acara ini disiapkan dalam waktu yang singkat, namun tetap bisa berjalan sukses sesuai harapan.

“Terima kasih atas kerja sama anak-anak, para peserta, seluruh dewan guru, walikelas, dan segenap panitia acara. Semoga acara ini bisa dilaksanakan setiap tahun. Sungguh acara yang luar biasa,” tutur Ali Siswanto.

Pewarta : Ismatul Faizah, S.Pd / Editor: Maghfur Munif.

 


Upaya Peningkatan Prestasi Akademik, SMP Assa’adah Mulai Gencarkan Club Mata Pelajaran

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Pengembangan diri menjadi salah satu upaya yang dilaksanakan di setiap lembaga pendidikan dengan mengacu pada kurikulum yang telah dirumuskan di lembaga tersebut. Namun demikian, pelaksanaan kegiatan pengembangan diri lebih banyak menggunakan waktu di luar jam pelajaran formal.

Kegiatan pengembangan diri di SMP Assa’adah juga dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan prestasi siswa di bidang yang diminati. Salah satunya adalah CMP, singkatan dari Club Mata Pelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari Senin sepulang sekolah ini dianggap mampu untuk menemukan bibit-bibit unggul setiap mapel peminatan.

Setiap siswa kelas 8 diberi angket untuk memilih mata pelajaran yang diminati. Kemudian mereka dikelompokkan sesuai dengan mapel pilihannya. “Ada 4 mapel pilihan, IPA, IPS, matematika, dan Bahasa Inggris. Keempat mapel ini dianggap paling sering dilombakan dalam ajang Olimpiade tingkat kabupaten, propinsi, bahkan nasional,” tutur Pak Nur Hamid, selaku kepala SMP Assa’adah.

“Tujuan utama dari kegiatan CMP adalah untuk mengembangkan minat dan bakat unggulan siswa agar mencapai potensi unggulan pada bidang mapel yang diminati. Artinya peminatan siswa di suatu bidang mapel dimaksimalkan sehingga siswa yang berminat dan berbakat di bidang itu bisa berprestasi. Sekolah juga lebih mudah menentukan siswa yang layak untuk diikutkan lomba olimpiade,” ujar Pak Nur Hamid kembali.

Siswa-siswi SMP Assa’adah merespon baik kegiatan CMP ini, bagi mereka belajar mata pelajaran yang diminati dengan guru yang berkompeten menjadi semangat tersendiri. “Mengikuti CMP sangat seru, sebab saya suka bahasa Inggris dan ingin bisa berbicara bahasa ini dengan lancar, saya juga ingin juara olimpiade,” celoteh Rizka, salah satu siswa yang memilih peminatan mapel Bahasa Inggris.

“Sebenarnya kegiatan pengembangan diri tidak hanya untuk kelas 8, kelas 7 dan 9 juga ada. Namun untuk kelas 7 kami memfokuskan pengembangan diri di bidang BTQ, dan kelas 9 pengembangan diri pada mata pelajaran ujian sekolah,” tambah Pak Nur.

Tujuan umum kegiatan CMP ini yaitu untuk memberikan peserta didik kesempatan agar dapat mengekspresikan dan mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi, minat, bakat, kondisi, karakter, dan kebutuhannya. Dengan harapan kegiatan ini bisa memberi sumbangsih kepada sekolah untuk mewujudkan siswa-siswi yang berprestasi di bidang akademik.

Oleh: Ismatul Faizah, S.Pd.